Kab.Tasik Obormerahnews.com– Hampir lebih dari dua pekan hebohnya dugaan oknum DN, perangkat Desa Singasari Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya yang diduga berstatus janda telantarkan anaknya yang masih bayi hingga meningal.
Dengan adanya kejadian ini warga Singasari geram,vpasalnya Pemerintahan Desa di anggap mandul dan tidak ada ketegasan terhadap oknum DN yang masih melenggang tiap hari masuk kerja.
Sedangkan menurut keterangan dari beberapa warga Singasari yang enggan di sebutkan namanya, DN sudah di panggil oleh pihak Polres kab Tasikmalaya terkait dugaan penelantaran bayi di buang ke desa Kertanegla,kecamatan,Bojonggambir hingga meninggal.
Dan menurut berita di beberapa media online dan cetak. DN malah sudah mengakui kalo dirinya yang telah melahirkan jabang bayi,namun aneh nya DN masih santai melenggang dan masuk kantor Desa tiap hari.
“Iya pak berita terkait DN melahirkan di bojonggambir sudah beredar kami membaca dari media yang nyebar di hp,dan di koran.Cuman kami heran dengan sikap pemerintah Desa yang mandul dan tidak tegas padahal DN sudah di panggil pihak Polisi”.
Lanjut warga,kami minta terhadap Pemerintah Desa Singasari untuk mengambil langkah tegas terhadap oknum DN yang telah membuat malu nama baik Singasari dan harus segera memberi cuti atau keluarkan saja oknum tersebu, (30/11/2023)
Salah satu tokoh masyarakat Eko Kurnia( 49 )saat di hubungi Via Whatsapp di rumahnya membenarkan kalo ada kejadian oknum perangkat Desa yang menelantarkan anak nya yang masih bayi hingga meninggal.
Bahkan menurutnya pemerintah Desa Singasari seakan-akan bungkam dengan kejadian ini tidak bisa bertindak tegas, padahal warga sudah menginginkan oknum DN ini segera di keluarkan dari Desa karena sudah membuat gaduh dan malu.
“Saya Eko Kurnia atas nama warga masyarakat Desa Singgasari meminta kepada pihak terkait untuk segera memenuhi tungtutan warga supaya DN di cutikan atau di berhentikan karena sudah membuat gaduh dan malu”.
Saya menduga ada apa dan siapa di belakang kasus ini ,sehingga semua bungkam dan tidak ada keberanian, apakah di karenakan takut saling bongkar kasus atau ada aktor dan kontark politik terhadap lembaga Desa, hingga tidak bisa mengambil sikap
untuk itu saya meminta kepada para penegak hukum segera menuntaskan permasalahan ini agar warga Desa Singasari segera mendapat titik terang”.tegasnya
Baca juga: PWI KSB Bahas Rencana Pembangunan Sekretariat di Sekitar Kompleks KTC
Sementara pihak Pemerintahan Desa Singasari saat di hubungi oleh media obormerah Via Whatsapp melalui no BPD dan Kades belum memberikan Jawaban.(Iwan)**