Sumbawa Barat Obormerahnews.com– UMKM Bakso Emak Seteluk sukses berkat Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) AMMAN di bidang Pengembangan Ekonomi yang bekerja sama dengan Narasa sebagai mitra pelaksana program menjalankan Program “Branding dan Marketing” kepada 16 mitra UMKM AMMAN. Program ini sudah berjalan sejak tahun 2021 dan sudah mendampingi 2 batch penerima manfaat.
Baca juga: Terima Kenaikan Pangkat, Kalapas: Jaga Amanah, Integritas, dan Kedisiplinan
Salah satu mitra UMKM AMMAN, Ibu Zakiah Pemilik Bakso Emak Seteluk menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasinya kepada AMMAN yang sudah memberikan pendampingan melalui Program PPM.
Ia memaparkan, berawal dari jualan kecil-kecil di rumah saja, daripada tidak ada pekerjaan, ia mencoba membuat bakso menggunakan kuah rempah khas Sumbawa Barat, pasalnya bakso itu merupakan khas dari Jawa namun ia dan mertuanya membuat Bakso Emak Seteluk.
“Kenapa menggunakan nama Bakso Emak Seteluk karena resepnya dari Emak hingga turun temurun dari dulu memberikan usaha bagi kita pertama usaha kecil- kecilan pada tahun 2017. Alhamdulillah berkat cerita dari mulut ke mulut kalau rasa baksonya enak. Dulu saya hanya sebagai pedagang, bukan sebagai pebisnis yang paham bagaimana mengembangkan usaha,” tutur Zakiah sabtu (5/10/24).
Lanjutnya, akhirnya ada kesempatan kita dari AMMAN untuk mengikuti pelatihan dalam Berbisnis, Branding dan Marketing. Awalnya kita belum paham apa itu branding dan apa itu Marketing, karena menurut kami berdagang itu jualan habis pulang.
”Setelah kami mengikuti pelatihan dari AMMAN alhamdulillah kami diajarkan bagaimana cara branding yang menarik yaitu memperkenalkan produk kami ke orang lain di seluruh wilayah di Kabupaten Sumbawa Barat, termasuk diperkenalkan melalui bazar/pameran yang ada kegiatan dengan AMMAN.” ungkapnya.
Zakiah bersyukur berkat pelatihan dari AMMAN Branding kami bisa dikenal omzet bisa meningkat, omzet awal 500 ribu hingga bisa mencapai 100 juta karena memanfaatkan media sosial.
Menurutnya, orang jual bakso tidak mungkin bisa dijual ke luar negeri. Namun, karena mendapatkan pelatihan dari AMMAN kami bisa melakukannya, kemudian kami menjadi UMKM dengan branding terfavorit, terpilih mewakili wawancara produk AMMAN karena kami pernah jualan di Mandalika di Sirkuit MotoGP sehingga produk kami di kenal di kanca internasional.
Ia menceritakan, ia bisa mendapatkan omzet 100 juta perbulan. Awalnya hanya memproduksi 2,5 -5 kg, namun sekarang bisa mencapai 15- 30 kg per hari. Hal ini karena kami memiliki mitra kerja yaitu orang mengambil barang dengan branding kami, kemudian mereka jual dan alhamdulillah mereka bisa berpenghasilan melalui produk kami ini.
”Kemudian jualan kami pertama hanya bakso Mangkok saja namun sekarang ada bakso Wajan dan bakso Dandang Mini disitulah omset kami meningkat. Sehingga ketika ada Bazar/ Pameran dan Catering omset kami bisa 3 jutaan.” jelasnya.
Sehingga dalam sehari omzet bisa 3 juta hingga 6 juta, walau kami sudah memiliki branding kami tidak menunggu bola namun kami menjemput bola dengan menawarkan produk ke Pemerintah Daerah yaitu mendatangi ke kantor-kantor dinas ketika ada pesanan catering, kami menggunakan Dandang Mini.(DND)**