Sumbawa Barat Obormerahnews.com-Nimu atau Timu adalah beras ketan yang dimasak dalam sebuah bambu dan cara memasaknya di bakar, aromanya sangat khas ketika Nimu sudah matang, bisa di hidangkan dengan menu lainnya untuk di makan.
Budaya Nimu masih kental terlihat saat awak media menyambangi salah satu desa yang berada di Kecamatan Maluk.Yang mana di dusun Maluk Utara awak media d terima oleh kepala desa maluk Baharuddin,SE dan ketua lembaga adat tana samawa (Lats) Kecamatan maluk Jhon Rayes, S.AP, pada Minggu (17/9/2023), pukul 13.30 Wita bertempat di kebun milik Jhon Rayes di dusun Maluk utara saat lagi melaksanakan Nimu Rame (Masak Nimu Rame – Rame).
Ketua Lembaga Adat Tanah Samawa (LATS) Kecamatan Maluk, Jhon Rayes, S.AP kepada media mengatakan, biasanya kegiatan ini dilakukan ketika kita selesai panen padi setiap tahunnya, begitu selesai panen maka program ibu- ibunya ada.
“Sebelum meninggalkan lahan tempat mereka berladang diadakanlah kumpul seperti ini bersama masyarakat, dengan tujuan menjalin Silaturrahim, agar satu sama lainnya saling mengenal, karena Sumbawa itu adalah agama Samawi, kalau kita kaitkan dengan budaya maka adat berenti laku sara, sara berenti laku kitabuloh ,ini adalah program tahunan kita dan pada setiap tahunnya dilakukan walau secara sederhana, ketika selesai panen padi di sawah atau di ladang bisa kita laksanakan kegiatan ini dengan mengundang semua etnis – etnis yang ada di Kecamatan Maluk, inilah adat turun temurun Tau Tana Samawa,” ujarnya.
Jhon Rayes menjelaskan, “adapun yang hadir dalam acara Nimu Rame ini mulai dari pengurus Lembaga adat Tingkat Desa, pengurus Tingkat Kecamatan dan pengurus Tingkat Kabupaten semua hadir disini. Karena kita semua jarang bisa kumpul bareng karena kesibukan masing – masing, maka lewat Nimu Rame inilah kita bisa berkumpul. Insya Allah program ini akan kita lanjutkan, seperti yang kita ketahui bersama di Jereweh ada Malala, di Sekongkang ada Pesta Nyale sedangkan di Kecamatan Maluk sendiri ada Nimu Rame yang kita laksanakan hari ini. Adapun yang hadir dalam kegiatan ini sudah lengkap adalah pemikir – pemikir adat ke depan yang berada di Kecamatan Maluk alhamdulilah semuanya berkumpul di tempat ini,” terangnya.
“Harapan dari kegiatan Nimu Rame intinya adalah kebersamaan antara satu dengan yang lainnya, dalam isi Perda di pasal 10 yaitu terkait bagian kewajiban dan Tugas
1.Lembaga adat Tana Samawa Kamutar Telu mempunyai kewajiban
A. Membantu kelancaran penyelenggaraan pemerintah pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan dalam pemanfaatan hak – hak adat dengan tetap memperhatikan kepentingan masyarakat.
B. Memelihara stabilitas Nasional daerah Kabupaten Sumbawa Barat yang sehat dan dinamis dan memberikan peluang yang luas kepada aparatur pemerintah dalam pelaksanaan tugas tugas menyelenggarakan pemerintahan di daerah yang bersih dan berwibawa, pelaksanaan pembangunan yang lebih berkualitas dan pembinaan masyarakat yang adil dan demokratis.
2.Setiap Suku Bangsa yang mendiami wilayah Kabupaten Sumbawa Barat atau di wilayah hukum adat Samawa Kamutar Telu berkewajiban menghargai, menjaga dan menjalankan nilai – nilai, adat istiadat dan tradisi Tau Tana Samawa Kamutar Telu. Lembaga Adat itu Mengayomi, Mengarahkan, Merangkul kepada semuanya, siapapun itu,” bebernya.
Ia memaparkan, bahwa di Kecamatan Maluk ini sangat majemuk,ada 9 suku dan semuanya bernaung di Lembaga Adat Tana Samawa dan selalu bersama – sama, di dalam Anggaran Dasar Lembaga Adat Tana Samawa berbunyi ,bahwa Lembaga Adat Tana Samawa itu adalah mitra kerja Pemerintahan. Di sini betul – betul bersatu, maka kita sepakat 9 suku di Kecamatan Maluk itu kita sebut Maluk Bersatu.
“Tahun depan kita akan meriahkan budaya Nimu Rame ini dengan menyuguhkan tari tarian dari perwakilan masing – masing Etnis, inilah bentuk bahwa Pemimpin yang berada di Maluk ini bersinergi dengan adat budaya,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Desa Maluk Baharuddin, SE kepada awak media menyampaikan,
“Saya ingin memulai lagi tradisi – tradisi budaya di desa Maluk.Dengan Kegiatan Nimu Rame seperti ini maka selain melestarikan budaya atau tradisi Sumbawa, kegiatan seperti ini juga merupakan suatu moment silaturrahmi antar warga.Insha Allah, budaya – budaya adat Samawa akan tetap kita lestarikan dan kita kembangkan di desa Maluk ini,” tutur Kades Baharuddin.
Kegiatan Nimu Rame tersebut di hadiri oleh Camat Maluk, Syaripudin, S.Pd, Ketua Lembaga Adat Tanah Samawa Kecamatan Maluk, Jhon Rayes, S.AP, Kades Maluk Baharuddin,SE, Kades Mantun Heri Wibowo, SST, Kades Pasir Putih Ahmadi Amin, Kades Bukit Damai Suwardi, Kades Benete Tandring, Danpos Ramil Maluk Serma Edi Busrah,Tokoh Agama, Ibu – ibu pengurus lembaga adat Tana Samawa yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan Nimu Rame, dan kegiatan ini dilaksanakan oleh ibu – ibu pengurus lembaga adat Kecamatan Maluk serta di koordinir oleh masing – masing desa yang terlibat dalam pengurus adat Tana Samawa Kecamatan Maluk.(DND)**