Pangandaran Obormerahnews.com– Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pangandaran Wawan Kustaman, menyayangkan keterlibatan Camat Sidamulih Megi Parlumi ikut unjuk rasa menolak lahan wisata Tanjung Cemara.
Baca juga: Bupati Pangandaran Raih PGM Award Indonesia
Wawan menilai Camat Sidamulih sebagai ASN seharusnya tidak ikut orasi, kita harus menjadi teladan dengan solusi dan alternatif lain yang lebih baik
“Itu sangat disayangkan ASN setingkat eselon III ikut orasi dengan Warga mempersalahkan sengketa tanah Tanjung Cemara,” kata Wawan saat dikonfirmasi, Senin (29/7/2024)
Lebih lanjut Wawan menjelaskan, sebagai pejabat publik tentu kita harus menjadi teladan di masyarakat, jadi kami hanya menyayangkan karena secara etik rasanya kurang pantas.
Menurut Wawan, jika dugaan itu benar, sangat tidak etis dan hal ini menjadi perhatian serius BKPSDM karena meski mengelurakan pendapat di depan umum adalah hak warga, tetapi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) tetap harus beretika dalam pemerintahan.
Sementara itu, Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pangandaran Kusdiana mengaku pihaknya akan segera memanggil Camat Sidamulih untuk dimintai klarifikasinya terlebih dahulu terkait kejelasan kegiatan aksi tersebut.
“Nanti akan saya konfirmasi dulu dengan yang bersangkutan,” ucapnya
Sebelumnya, ratusan masa yang mengatasnamakan Forum Peduli Desa Sukaresik menggelar aksi solidaritas di Tanjung Cemara di Desa Sukaresik, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, Minggu 28 Juli 2024.
Dalam aksinya, ratusan masa tersebut menuntut agar tanah kas desa seluas 5 hektar yang berlokasi di Tanjung Cemara itu dikembalikan ke Pemerintah Desa Sukaresik, Pangandaran untuk bisa dimanfaatkan kembali oleh Pemdes Sukaresik demi kesejahteraan warga Desa Sukaresik.
Koordinator Lapangan Aksi Jemono mengatakan, Ini adalah bentuk aksi damai dari warga Desa Sukaresik dalam rangka menuntut keadilan.
Baca juga: Beredar Isu Perselingkuhan, Akhirnya Kades Labuhan Lalar Resmi Gandeng Pengacara Kondang di KSB
“Apa yang kami perjuangkan mudah-mudahan bisa tercapai. Tuntutan warga itu sederhana, kami menghendaki tanah kas desa Desa Sukaresik dikembalikan untuk bisa kami manfaatkan seperti semula,” kata Jemono usai melakukan aksi di Tanjung Cemara, Minggu 28 Juli 2024.(Riz)**