Kab.Tasik Obormerahnews.com– Ratusan masa Ormas Arkilyz berdemo di kantor Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya.
Baca juga: Wabup Kab.Tasik Sesalkan Kadistan Diduga Kampanyekan Istri Bupati: Gak Usah Nyebrang Sana-Sini
Mereka menuntut Kadistan Nuraedidin terkait dugaan penggelembungan anggaran Pengadaan Ikan Nilem dari APBD 2022
Ketua DPD Arkilyz Kabupaten Tasikmalaya, Rifki Firdaus menuding adanya penggemukan anggaran pengadaan sarana dan prasarana (Sapras) untuk budidaya ikan nilem lokal sebesar Rp 1 Miliar yang dikerjakan oleh CV. Adi Jaya Mukti
Kata Rifki, dengan spesifikasi teknis 646.250 ekor ikan nilem dan 66.000 kg pakan ikan yang disalurkan ke 22 paket bantuan kelompok di 20 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Namun sambung dia, setelah dicek kelapangan ternyata yang diterima kepada masing-masing kelompok tidak sesuai dengan yang seharusnya diterima oleh masing-masing kelompok sesuai dengan spesifikasi diatas, baik ikan ataupun pakan ikan.
“Benar, itu patut diduga ada penyimpangan anggaran Pengadaan budidaya ikan Nilem dengan pagu 1,066,010,000 yang dilaksanakan oleh CV Ady Jaya Mukti,” bebernya
Menurut Rifki, pengadaan tersebut sudah direalisasikan dengan spesifikasi teknis 646.250 ekor ikan nilem dan 66.000 kg pakan ikan yang disalurkan ke 22 paket bantuan kelompok di 20 kecamatan yang ada di wilayah Kab. Tasikmalaya.
“Dari analisa kami, jika diratakan masing-masing kelompok penerima bantuan mendapatkan 29.375 ekor ikan nilem dan 3.000 kg pakan ikan,” sambung Rifki
Lebih lanjut Rifki mengatakan bahwa
hasil dari wawancara bersama salah satu kelompok menyebutkan, ikan yang dimasukan ke dalam wadah plastik ikan berisikan dan dapat diperkirakan 100-300 ekor ikan nilem dan kalau dikalkulasikan dalam hitungan Kilogram (Kg) dari semua spesifikasi teknis jumlah ikan dapat diperkirakan 3.800 – 4.000 kg dengan harga rata-rata Rp 40.000/kg.
Dia mengungkapkan bahwa, ikan nilem yang disalurkan kebanyakan seminggu setelah diterimanya ikan tersebut kepada penerima kelompok bantuan, ikan tersebut sudah mati dengan jumlah yang banyak,” ungkapnya
“Itu sudah ada penggemukan anggaran dalam proses pengadaan ikan nilem tersebut,” ucap Rifki
Begitu juga dengan harga pakan yang seharus nya dapat diperkirakan diharga Rp. 350.000 – Rp. 450.000/karung (isi 30kg), namun yang terjadi dilapangan diduga tidak sampai dengan harga yang dapat kami perkirakan.
Baca juga: Pasien Sulit dapat Kamar, Aktivis Ade Burhanudin Soroti Pelayanan di RSUD dr Slamet Garut
“Kami meminta kepada Dinas Pertanian agar memanggil Kabid Peternakan, PPK, PPTK dan CV Ady Jaya Mukti Sebagai Pemenang Tender Pada Pengadaan Ikan Nilem Dan Pakan Pada. Tahun Anggaran 2022 untuk memberikan keterangan terkait hal tersebut“, pungkasnya.(Iwan)**