Pangandaran Obormerahnews.com– Alun-alun Pangbagea yang terletak di kawasan kantor bupati Pangandaran di desa Cintakarya, Kecamatan Parigi Kab Pangandaran mulai kumuh dan tak terawat.
Baca juga: Sekda Pangandaran Pimpin Ikrar Netralitas ASN di Pilkada 2024
Pembangunan alun alun yang menghabiskan anggaran sebesar Rp24 miliar dan diresmikan langsung oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada tahun 2022 tersebut dinilai mubadzir
Karena baru dua tahun berjalan beberapa fasilitas penunjang di Alun alun Pangbagea, terlihat mulai rusak.
Menurut beberapa Warga setempat mengatakan bahwa alun-alun Pangbagea kian hari kian tak terawat akibat jarang di pakainya kegiatan-kegiatan pemeritahaan
“Pemkab lebih memilih tempat acara lapangan alun-alun Parigi atau Paamprokan ketimbang Alun alun Pangbagean,” ujar dia
Dia pun menyoroti pasilitas yang berada di lantai 1 dan 2, sejumlah lantai yang berada di sekitar lapangan upacara sudah terkelupas dan tak utuh lagi. Beberapa atap tempat parkir juga lepas dan bahkan telah keropos.
Kondisinya pun memprihatinkan, besi-besi yang digunakan sebagai arena bermain telah rusak dan berkarat sehingga dibiarkan begitu saja tanpa diperbaiki.
Bahkan, puluhan kios atau stan di alun-alun Pangbagea itu dibiarkan kosong melompong dan paling parah lantai satu yang merupakan area parkir jika malam hari gelap gulita
Masih menurut warga, penyebab gelap gulita alun-alun Pangbagea jika malam hari karena Pemkab Pangandaran belum bayar listrik
“Sekarang sudah menjadi tempat reuni setan dan hantu hantu, kalau tidak percaya datang aja malam hari ke sini,” kata salah seorang warga bernama Maman (Nama Samaran), Rabu (17/7/2024)
Pengakuan Maman ini dibenarkan Warga lainya asal desa Cintakarya, dia menyayangkan terbengkalainya puluhan kios yang berjejer di alun-alun Pangbagea lantai satu tersebut.
Baca juga: Lapas Sumbawa Besar Ajak Warga Binaan Jaga Kamtib dan Beri Edukasi Bahaya Narkotika
“Pemerintah Kab Pangandaran dalam hal ini Dinas Perdagangan dan Perindustrian tega menelantarkan kios-kios. Pihak terkait seperti lesu darah tidak bernafsu memasarkan. Padahal untuk membangun kios kios tidak sedikit APBD,” katanya.(Riz)**