Herannya, kemana uang warga itu? Siapa yang bermain. Inilah yang menjadi tanda tanya besar kami sebagai kepala desa. Kasihan masyarakat ditipu begini. Sebagian dana desa dialihkan di Bumdesma buat kesejahtraan warga tapi pengurus Bumdesma, malah tega-teganya menggelapkannya. Setiap kepala desa diwajibkan investasi di Bumdesma di sana, uang saya gak bisa ditarik. Kata pengurus Bumdes uang tidak ada,” imbuhnya.
Kades lain, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pengurus Bumdesma. Dia melihat ada gelagat buruk yang diperlihatkan oleh pengurus Bumdes, termasuk direkturnya.
Bukan rahasia umum, menurutnya, para pengurus Bumdesma diduga banyak titipan pejabat Pemda, bahkan santer dikabarkan Ketua Bumdesma itu bukan warga kecamatan Gunungtanjung tapi warga Kecamatan Manonjaya tapi bisa jadi ketua Bumdesma,”ujarnya
Sementara itu, menurut Pegiat anti korupsi sekaligus ketua LPM Kabupaten Tasikmalaya Dedi Supriadi mengatakan bahwa semuanya itu harus diselidiki oleh aparat penegak hukum.
Dedi menilai ini dari awal sudah ada setingan yang tidak baik, kalau melihat kopetensi ketua bumdesma, dia harus bekerja propesional artinya dia punya tanggungjawab terhadap bumdes- bumdes yang tergabung dalam bumdes bersama.
Tapi, sambung Dedi, hari ini kayanya banyak dari desa yang konplen soal tranafaransi Bumdesma itu