Sehingga anggaran dana desa dari tujuh desa yang mulanya dikucurkan hingga Rp100 juta per desa dengan total Rp700 juta untuk Bumdes tersebut, saat ini sudah tak beroperasi lagi alias bangkrut
Menurut sejumlah kades di Kecamatan Gunungtanjung Kab Tasikmalaya mengatakan bahwa BUMDesma yang didirikan pada tahun 2022 dengan tujuan meningkatkan pendapatan desa melalui usaha-usaha produktif di bidang Aplikasi Digital.Namun, karena manajemen yang kurang baik dan kurangnya pengawasan, BUMDesma ini mengalami kerugian yang cukup besar.
“Kami merasa rugi karena investasi yang kami tanamkan bukan sedikit di angka 110 juta perdesa hingga kini tidak kunjung kembali dan hasil. Kami berharap pengurus menejemen dapat menjelaskan penyebab kebangkrutan BUMDesma ini,” kata Ubad kepala desa Bojongsari.
Ketua APDESI DPK GunungTanjung, Uus mengakui bahwa BUMDesma Kecamatan mereka diduga telah pailit/bangkrut. Namun, ia menjanjikan akan melakukan audit dan evaluasi dengan kawan-kawan kepala desa untuk mengetahui penyebab pailit tersebut.
“Kami akan melakukan audit dan evaluasi untuk mengetahui penyebab kebangkrutan BUMDesma ini. Kami juga akan mencari solusi dengan kawan-kawan supaya modal kita bisa di kembalikan oleh direktur BUMDesma ,” kata Uus saat di hubungi Via WhatsApp