Ia memaparkan, tinggal di daerah pantai dikelilingi oleh laut, maka semenjak dini, anak-anak Kabupaten Sumbawa Barat sudah harus dibiasakan cinta dan terbiasa dengan kegiatan bahari yang dilakukan secara bijak dan bertanggungjawab, serta pentingnya melestarikan pantai dan laut. Di masa depan, banyak peluang ekonomi yang harus dimanfaatkan secara maksimal dan aman, seperti mengelola usaha pariwisata, penjaga pantai, instruktur selancar, SDM bidang hospitality yang kesemuanya memiliki nilai tambah jika menguasai keterampilan water safety, pertolongan pertama dan dasar penyelamatan diri sendiri dan orang lain.
“AMMAN juga mendukung Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat mempromosikan kegiatan di air semenjak dini melalui penyusunan buku Panduan Dasar Kegiatan Ekstrakurikuler Surfing di KSB “Surfing Masuk Sekolah”, yang kemudian ditetapkan melalui SK Bupati Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2024 nomor 100.3.3.2 Tentang Penetapan Satuan Pendidikan Dasar Pelaksana Kegiatan Ekstrakurikuler Surfing di Kabupaten Sumbawa Barat. Satuan pendidikan di dalam SK adalah beberapa sekolah yang dekat dengan pantai, seperti SDN Jelenga, SMPN 1 Sekongkang, SMPN 1 Maluk dan SMPN 2 Jereweh,” tandasnya.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan surfing masuk sekolah dan untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya kecelakaan dalam wisata bahari, maka AMMAN mengadakan pelatihan Junior Lifesaving yang dilakukan oleh mitra pelaksana Balawista Badung, Bali. Pelatihan dilakukan selama 4 hari (17-20 Februari 2025) yang diikuti oleh 40 peserta usia 10-17 tahun.
“Program ini dirancang untuk memberikan keterampilan dasar dalam keselamatan air, teknik penyelamatan diri sendiri dan korban, serta pertolongan pertama. Melalui pelatihan intensif, peserta diharapkan mampu mengembangkan pemahaman tentang kondisi pantai, keterampilan penanganan darurat, kerja sama tim, kepercayaan diri dalam mengambil tindakan yang cepat dan tepat di situasi kritis,” ungkapnya.
Menurutnya, adapun komponen dan hasil yang ingin dicapai dari pelatihan Junior Lifesaving:
1. Keterampilan penyelamatan – Teknik dasar penyelamatan di air secara aman dan efektif, individu dan tim, termasuk penggunaan alat (papan dan pelampung), penanganan korban panik, dan protokol respon darurat
2. Pemahaman keselamatan air – Memahami kondisi pantai, potensi bahaya perairan dan menjaga keselamatan diri
3. Kemampuan pertolongan pertama – Teknik CPR dan penanganan cedera dan luka ringan
4. Peningkatan kebugaran fisik – Meningkatkan kebugaran, kekuatan dan kelincahan melalui latihan fisik
5. Kerja sama Tim dan kepemimpinan – Bekerjasama dalam situasi darurat dan menunjukan kepemimpinan
6. Kesadaran lingkungan – Pemahaman pentingnya menjaga lingkungan perairan dan perilaku ramah lingkungan
7. Kepercayaan diri – Menumbuhkan keberanian dan percaya diri dalam mengambil keputusan di situasi darurat
Di tempat yang sama, perwakilan Balawista Badung Ni Putu Yulia Mawarisma di hadapan para awak media menuturkan
“Kami memiliki organisasi yang namanya Balawista Badung, sudah berbadan Hukum dan ada di bawah naungan UPTD Dinas Pariwisata Bali, di mana Balawista Badung ini ada pelatihan dari kurikulum International Lifesaving (ILS),” tuturnya.
Sasarannya kegiatan untuk anak anak usia 10 sampai dengan 17 tahun yang sudah bisa dan belum bisa berenang, dan kami dalam pelatihan ini menurunkan 5 instruktur handal.