Sumbawa Barat Obormerahnews.com– PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) berkolaborasi bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menjalankan program Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengembangkan DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) untuk membantu pendidikan dan pemenuhan kebutuhan gizi keluarga dengan anak-anak stunting dan berisiko stunting.
Baca juga: Jadi irup Upacara Bendera, Dandim 1628/Sumbawa Barat Bacakan Amanat Danrem 162/WB
“Sebagai salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia, AMMAN berkomitmen untuk menjalankan program Peningkatan Sumber Daya Manusia di sekitar wilayah operasional untuk memiliki kesejahteraan, kemampuan, dan hak untuk menentukan arah menuju masa depan yang lebih baik dengan penghidupan yang bermartabat,” tutur Aji Suryanto, Sr. Manager Social Impact AMMAN kepada awak media, pada hari Jum’at (2/8/2024), pukul 08.30 WITA.
Lanjut Aji, salah satu upaya yang telah di lakukan adalah melalui program kesehatan dengan ditanda tanganinya Nota Kesepahaman Bersama antara Pemerintah Kabupaten Sumbawa dan AMMAN tentang ‘Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Sumbawa Barat’, dengan aktif bersinergi untuk Peningkatan Kapasitas Team Pendamping Keluarga sebagai salah satu upaya Penurunan Angka Stunting di Kabupaten Sumbawa Barat.
Ia mengatakan, AMMAN sangat mendukung Pemerintah Daerah KSB dalam percepatan penurunan stunting, keseriusan AMMAN dalam mengatasi penurunan angka stunting bisa dilihat dengan kegiatan AMMAN di Kecamatan Sekongkang, Maluk dan Jereweh, serta menghimbau dan berikan edukasi kepada para kader tentang program DASHAT dan para kader harus menyampaikannya kepada masyarakat di lingkungannya masing – masing.
DASHAT yang dibantu kembangkan oleh AMMAN saat ini sudah ada di 13 titik yang menyebar di Kecamatan Sekongkang 7 DASHAT, Kecamatan Maluk 5 DASHAT, dan di Kecamatan Jereweh 1 DASHAT.
“Dalam hal ini Peran Pemerintah Desa setempat juga sangat mendukung sekali untuk penurunan angka stunting di wilayah desanya masing-masing, dan langkah strategis ini membantu pencapaian penurunan angka stunting hingga 50% pada 2024 di Desa Maluk Kecamatan Maluk Kabupaten Sumbawa Barat,” jelasnya.
Bidan Desa Maluk Septia Nurmayani, A.Md.Keb, didampingi Ketua Tim DASHAT Desa Maluk Istiqomah di hadapan para Awak Media mengatakan
“Stunting adalah gangguan pertumbuhan pada anak dimana tinggi badan tidak sesuai dengan usianya. Alhamdulilah dari Tahun 2023 – 2024 berkat support dari AMMAN dengan program DAHSAT, di Desa Maluk mampu menurunkan angka stunting dari 33 kasus stunting turun menjadi 16 kasus ,” jelas Bidan Septia Nurmayani.
Lanjut Bidan Septia, stunting harus di atasi, karena bisa mempengaruhi anak baik secara fisik maupun mental dan Program Stunting ini perlu kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat dan teman – teman media juga.
“Tiga hal yang ingin dicapai dalam program Stunting ini bagaimana meningkatkan gizi untuk ibu dan anak, selanjutnya memenuhi kebutuhan keluarga dan peningkatan kapasitas perempuan untuk dapat bersuara ke suaminya dan masyarakat,” jelasnya.
Ia mengungkapkan untuk percepatan penurunan angka stunting di Desa Maluk, di bantu oleh Kepala Desa, Kader Posyandu, Kader PKK Desa dan Kader Keluarga Berencana ,” papar Bidan Septia.
“Dalam hal ini kami bekerjasama dengan Yayasan CARE Peduli (YCP) sebagai mitra pelaksana program Stunting yang ditunjuk oleh AMMAN, tampak hadir Muhammad Ikraman, Manager Project YCP , selain anak-anak stunting dan berisiko stunting,untuk ibu hamil yang kondisi Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan ibu menyusui yang resiko KEK dilakukan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), selama 30 hari, dan anak yang berat badannya kurang dari usianya (wasting) di kasih makanan selama 3 bulan,” tandas Bidan Septia Nurmayani.
Di tempat yang sama Ketua Tim DASHAT Maluk Istiqomah menerangkan DASHAT di Desa Maluk di bantu kembangkan oleh YCP sekaligus mengawal dan menjalankan serangkaian kegiatan.
Dikatakannya, DASHAT di Desa Maluk, ada Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari enam kader perempuan yang diberikan berbagai pelatihan, seperti pelatihan kesetaraan gender, Pelatihan kesehatan dan nutrisi, pelatihan pengasuhan anak (parenting class), serta sesi berbagi antar kader dan orang tua.
“Ada 30 menu yang di siapkan kader DASHAT dan setiap hari harus berganti menu tersebut serta setiap menu makanan itu harus di cek apakah di makan atau tidak oleh anak tersebut, semua menu untuk pemberian makanan tambahan (PMT) kemudian pengantaran menu makan, mendampingi saat proses pemberian makan dan memastikan makanan di konsumsi serta memantau tumbuh kembang penerima PMT kepada keluarga yang memiliki anak dengan kondisi stunting, wasting dan underweight serta ibu hamil dengan kondisi Kekurangan Energi Kronis (KEK), anemia dan ibu menyusui dengan anak usia 0-12 bulan, semuanya sudah disiapkan oleh Kader DASHAT Desa Maluk” ungkap Istiqomah.
Muhammad Ikraman, Manager Project YCP kepada rekan media menyampaikan DASHAT ini bukan programnya AMMAN kami AMMAN dan YCP hanya membantu merealisasikan program pemerintah pusat dalam hal ini BKKBN, terutama untuk memberdayakan Tim Pendamping Keluarga.
“Kami membantu menjalankan program BKKBN bagaimana menurunkan angka stunting,” ujar Ikraman
Dari Pemerintah Desa Maluk, Kepala Desa Maluk Baharuddin SE berikan apresiasinya dan mengucapkan terimakasih kepada Manajemen AMMAN dan semua pihak yang sudah berperan aktif dalam membantu menurunkan angka stunting di wilayah Desa Maluk.
“Dengan keberadaan DASHAT persentase stunting di Desa maluk bisa turun 50 persen sejak 2023-2024 ,” tegasnya.
Kades menjelaskan pihaknya melakukan berbagai cara untuk menurunkan angka stunting di Desa Maluk. Kita gali apa stunting itu, dan apa penyebabnya.
“Mulai dari tingkat ke -RT an, Dusun dan warga yang memiliki anak balita agar terus berkoordinasi dengan Bidan Desa dan Kader DASHAT agar tahu apa penyebab dari stunting tersebut,” ucap Kades Baharuddin,SE.
saya kira terkena stunting itu bagi keluarga yang tidak mampu,namun ternyata keluarga mampu pun ada yang terkena stunting.” tegasnya
Kades Baharuddin menegaskan, dalam kasus stunting ini lebih di dominasi bagaimana pola asuh anak jangan sampai ada kekeliruan.
“Akhirnya setelah pihak kami berkolaborasi dengan AMMAN, YCP, Bidan Desa dan DASHAT baru kami pahami stunting itu bisa dialami oleh anak dari berbagai kalangan atau status sosial, bila salah pola asuh dan pemberian menu makannya,” terang Kades.
Kades menambahkan selanjutnya pihaknya membuat regulasi dalam mengikat warga kita untuk mengatasi penurunan stunting di wilayah Desa Maluk.
Baca juga: Jadi irup Upacara Bendera, Dandim 1628/Sumbawa Barat Bacakan Amanat Danrem 162/WB
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Narasumber, dari AMMAN, Sr. Manager Social Impact Aji Suryanto, Manager Project Yayasan CARE Peduli (YCP) Muhammad Ikraman, Bidan Desa Maluk Septia Nurmayani,A.Md.Keb, Ketua Tim DASHAT Desa Maluk, Istiqomah, Kepala Desa Maluk Baharuddin, SE, Ketua BPD Maluk, Babinsa, Bhabinkamtibmas Briptu Akbar, dan sejumlah awak media. (DND)