Pangandaran Obormerahnews.com– Pengamat Komunikasi Politik Dedi Supriadi menyebut Hendar Suhendar memiliki peluang lebih besar sebagai bakal calon bupati jika diduetkan dengan Dadang Okta.
Baca juga: Anggaran Operasional Camat Kab Tasik Rp180 juta Setahun, Alfie: Kenapa Minta lagi ke Desa-desa?
“Probabilitas secara pengalaman, Hendar Suhendar pernah memimpin di bidang pengelola keuangan, mulai dari sekertaris keuangan di pemkab Ciamis hingga Kepala BKAD Kab Pangandaran selama dua periode.
Sedangkan Dadang Okta pernah jadi bawahan Hendar Suhendar di BPKAD yang sekarang dilebur menjadi BKAD, yakni kepala bidang Pendataan dan Penetapan BPKAD Pangandaran
“Jadi kalau dilihat secara pengalaman probabilitas Hendar lebih tinggi,” katanya dalam diskusi publik di Langkaplancar Pangandaran, Minggu (31/3/2024)
Diskusi publik yang digelar dapoer Redaksi Obormerah itu merespons wacana peluang duet antara Hendar dan Dadang atau Dadang dan Hendar.
Dia menjelaskan Hendar Suhendar memiliki visi dan misi yang selaras dengan visi dan misi Bupati Jeje Wiradinata. Keselarasan tersebut penting untuk melanjutkan kinerja yang telah dilakukan Jeje Wiradinata selaku Bupati Pangandaran
“Meskipun Dadang Okta memiliki visi dan misi yang sama, namun tetap balik lagi Hendar Suhendar berasal dari rumah yang sama dengan Bupati Jeje Wiradinata, yakni PDI Perjuangan.
Hendar Suhendar lebih homofili karena tahu betul situasi keuangan daerah sebagai orang kepercayaan Jeje Wiradinata.
Oleh karena itu dengan segala pertimbangan, secara probabilitas baik dari sudut kualitas untuk memimpin Pangandaran dan dukungan politik, Hendar Suhendar probabilitasnya lebih tinggi dipasangkan Dadang Okta,” jelasnya.
Namun disamping probabilitas tersebut, menurutnya, panggung politik itu bersifat dinamis dan hanya tinggal menunggu pengumuman dan kepastian dari Partai politik
“Biarkan waktu yang membuktikan, kita lihat ke depan seperti apa. Tapi ada asumsi kalau mereka berbeda (Hendar dan Dadang) dan bertarung di pilbup, maka bupati Jeje Wiradinata akan cenderung ke Hendar atau Dadang Okta dan siapa yang lebih loyal dan homofili,” katanya.
Ia menilai secara objektif bahwa Hendar Suhendar memiliki pengalaman lengkap di bidang keuangan daerah dan menjadi nilai plus di mata publik.
Namun, menurutnya, asumsi-asumsi ini bisa saja berubah sebab situasi saat ini sangat tidak terprediksi sehingga tinggal menunggu pengumuman masing-masing pihak.(Riz)**